MEREBEJA.COM- Pasca erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki sejak (4/11), pengungsi berangsur naik. Menyikapi hal itu, para Kepala Sekolah di daratan Larantuka, Flores Timur, saling berkoordinasi untuk mengerahkan seluruh siswa dan guru guna membantu di logistik dan dapur-dapur posko pada Senin (11/11/2024) mendatang.
Kepala Sekolah SMAN 1 Titehena, Kondrardus Kudarto, mengatakan, mengingat pengungsian masih akan berlanjut selama dua bulan kedepan, maka perlu tenaga tambahan yang bisa stay di posko. Sehingga mereka berinisiatif untuk kerahkan siswa itu.
“Ada beberapa kampung yang merupakan korban pasca erupsi sejak Senin (4/11) hingga Kamis 7 November yang belum mengungsi, hari ini sudah mengungsi. Oleh karena itu, jumlah pengungsi semakin naik,” katanya.
Kudarto menerangkan bahwa, tiga posko utama bagi pengunsi telah penuh, sehingga pengungsi baru di alihkan ke SDK Eputobi, SMPN 1 Titehena, dan SDK Lewolaga.
“Sekarang posko di desa Eputobi ini, baru hari pertama, dan masih atur logistik. Namun kami kesulitan tenaga untuk bantu di logistik dan dapur. Oleh karena itu, kami sama-sama nes kepala SMA, bangun komunikasi melalui grub WhatsApp untuk kerahkan siswa dan guru guna membantu di bidang logistik dan dapur di beberapa posko tambahan,” ujarnya.
“Untuk sementara, kami dari SMAN 1 Titehena yang menyebar. Sudah ada 400 lebih yang kita pake ke 4 posko. Mereka sudah punya pengelaman di erupsi pertama dan kedua sehingga mereka tau apa yang harus mereka lakukan. Sekarang mereka pulang karena mereka lapar,” tukasnya.
Kudarto membeberkan, sejauh ini yang membantu di dapur hanya ibu-ibu rumah tangga yang harus mengurus keluarga juga maka tidak bisa stay di posko. Oleh karena itu, selain siswa SMA, mereka juga konfirmasi dengan kepsek SMPN 1 Larantuka untuk bantu turunkan anak pramuka. ***