MEREBEJA.COM- Sekolah Menengah Pertama Katolik (SMPK) Phaladhya, Kecamatan Adonara Timur, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, peringati hari sumpah pemuda dengan melaksanakan pentas seni sebagai suatu langka pemberdayaan peserta didik.
Kegiatan itu dihadiri oleh Camat Adonara Timur, TNI/Polri, Romo, Suster dan orang tua wali murid. Mereka melangsungkan acara di halaman SMPK Phaladhya pada Sabtu (26/10/2024).
“Untuk pentas ini sendiri, kami mau menggali bakat dan talenta anak-anak khususnya dalam bidang bahasa dan seni,” ungkap Kepala Sekolah, Yasinta Surat Lame kepada wartawan.
Menurut dia, selain menggali potensi, kegiatan ini merupakan suatu langkah baik untuk merubah cara pandang peserta didik. Pasalnya, mereka yang berperan untuk menyukseskan acara itu, sebagian orang tergolong siswa nakal.
“Anak-anak seusia mereka, saya biasa istilahkan anak rebahan yang sulit melepaskan HP. Mereka cenderung bermain game ketimbang belajar,” ujar Yasinta.
Atas keresahan itu, kata Yasinta, pihak sekolah berupaya untuk menariknya keluar agar tidak menjadi budak teknologi. Salah satunya langka ini.
Ia menambah, antusias dan kekompakan peserta didik sangat baik ketika sekolah mampu memahami posisi mereka.
“Anak-anak di Phaladhya ini, kalau kita sebatas memberikan teori tidak terlalu menarik untuk mereka. Tetapi, saat kita masuk dengan kegiatan atau tindakan nyata, antusiasnya luar biasa. kita juga harus berani masuk ke dunianya mereka,” imbuhnya.
Yasinta membeberkan, siswa di Phaladhya nampak berlomba-lomba membuktikan kemampuan ketika adanya literasi di sekolah.
“Hal yang nyata sekali itu, saat kami punya literasi. Setelah apel pagi anak-anak diberikan kesempatan untuk membawakan pantun atau kata motivasi dan terlihat jelas mereka saling berlomba-lomba untuk melakukan hal itu. Bagi saya suatu perubahan yang perlu kita akui,” katanya.
Yasinta berharap, peserta didik, guru-guru di sekolah itu tetap solid. Dan untuk orang tua murid, ia meminta terus mendukung Phaladhya dalam mendidik siswa untuk jadi lebih baik menyambut Indonesia emas.
Pesan Camat Adonara Timur
Sementara itu, Camat Adonara Timur, Ariston Kolot Ola Tokan, dalam sambutannya mengatakan, kegiatan seperti ini perlu diapresiasi. Lantaran, pihak Phaladhya telah berani untuk bersaing dengan sekolah lain.
“Kegiatan ini sebagai bukti keunggulan sekolah. Sekolah-sekolah semakin maju dari waktu ke waktu. Jadi dunia pendidikan semakin baik di wilayah Kecamatan Adonara Timur,” kata Ariston.
Ia menyambung, mengingat peserta didik di sekolah itu berasal dari berbagai wilayah di Adonara, sehingga perluh menjaga keharmonisan.
Selain itu, Ariston meminta doa untuk masyarakat di Adonara Barat yang terjebak konflik perebutan tanah adat.
“Saya ingatkan begini, kita mengikuti perkembangan informasi terakhir konflik di Adonara Barat bahwa sudah ada perdamaian. Semoga perdamaian ini menjadi abadi. Tidak ada lagi pertikaian dan perang tanding. Kita sama-sama doakan,” kata dia.
Camat Adonara Timur berharap, tragedi seperti itu, baik di Adonara Timur maupun Barat, harus dijadikan pelejaran agar tidak terjadi lagi dikemudian hari.
“Pastinya yang terakhir hanyalah penyesalan. Karena yang dibakar itu adalah rumah keluarga kita sendiri. Jika ada perselisihan, segerah di selesaikan. Karena, konflik yang berkepanjangan, kita sendiri yang susah juga bukan orang lain,” tukasnya. ***