MEREBEJA.COM- Upaya percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem di Nusa Tenggara Timur (NTT), Penjabat Gubernur Andriko Noto Susanto, S.P, M.P melauncing penyaluran bantuan sosial berupa beras sebanyak 122,4 ton kepada 6.120 kepala keluarga (KK) yang tersebar di 22 Kabupaten/Kota, dengan alokasi beras 20 Kg/ KK.
Kegiatan ini berlangsung di depan gedung Aula El Tari Kupang pada Senin, (30/9/2024).
Bantuan tersebut merupakan kesepakatan pemerintahan Provinsi NTT mengalokasikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) demi kesejahteraan masyarakat.
PJ Gubernur NTT, Dr. Andriko Noto Susanto menerangkan, problem stunting dan kemiskinan ekstrem masih menjadi kendala utama di Provinsi NTT.
Menurutnya, penyebab kemiskinan ekstrem salah satunya, karena situasi pangan yang belum stabil.
Oleh karena itu, pemerintah Pusat, Provinsi, dan Daerah sepakat berafiliasi untuk mengatasinya. Salah satu skema yang dibangun untuk menyelesaikan masalah ini adalah, dengan melaunching beras bantuan tersebut.
Selain itu, Andriko Noto membeberkan bahwa, saat ini pemerintah Pusat telah memberikan bantuan yang sama terhadap 22 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di seluruh Indonesia.
“Pemerintah Pusat juga telah memberikan bantuan beras terhadap 22 juta keluarga penerima manfaat, dan 1,4 juta keluarga beresiko stunting di 7 Provinsi di Indonesia,” ujar Andriko.
Pemerintah Provinsi NTT, Dinas Sosial NTT, dan Bulog Kanwil akan bekerjasama untuk menyediakan beras dalam kondisi baik dan akan menfasilitasi penyaluran hingga ke titik Kecamatan guna mempermudah aksesibilitas bagi para Keluarga Penerima Manfaat.
PJ Gubernur NTT berharap, semoga dengan adanya bantuan tersebut mampu meminimalisir angkah kemiskinan dan stunting di NTT. ***