NASIONAL

Menuju Peparnas XVII/2024 di Solo, Pemprov NTT Kirim 48 Peserta

×

Menuju Peparnas XVII/2024 di Solo, Pemprov NTT Kirim 48 Peserta

Sebarkan artikel ini
Menuju Peparnas XVII/2024 di Solo, Pemprov NTT Kirim 48 Peserta.Ket Foto. Istimewa.
Menuju Peparnas XVII/2024 di Solo, Pemprov NTT Kirim 48 Peserta. Ket Foto. Istimewa.

MEREBEJA.COM- Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), melepaskan 48 kontingen siap tarung di Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) ke-17 (XVII) di Solo, Jawa Tengah. Kegiatan berlangsung di gedung Sasando, ruang rapat Gubernur pada Senin,(30/9/2024).

48 peserta tersebut merupakan gabungan dari 35 atlet National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) putra-putri, dan 13 lainnya adalah official dan pelatih. Mereka akan berangkat pada Selasa 1 Oktober dan kembali di tanggal 15 Oktober 2024.

Penjabat Gubernur NTT, Dr. Andriko Noto Susanto menegaskan, kekompakan tim, semangat dan komitmen perlu dijaga ditengah keterbatasan yang dialami.

“Banyak atlet hebat lahir dari situasi sulit, bukan lahir dari kemewahan, tetapi semangat pantang menyerah dan tidak kenal lelah. Jadi teruslah berjuang jangan menyerah ditengah keterbatasan daerah kita,” ungkap Noto Susanto.

Ia berharap, kontingen yang dikirim tetap menjaga kesehatan agar mampu bertarung secara optimal, sehingga harapan untuk mengharumkan nama NTT dapat di raih.

Sementara itu, Kabid Pemuda dan Olahraga, juga merupakan official, Hermensen Ballo menerangkan, kontingen yang bertarung di Peparnas hanya satu cabang olahraga yaitu atletik. Namun dalam cabang olahraga tersebut ada tiga nomor pertandingan diantaranya, lari, lompat, dan lempar.

“Hanya satu cabang olahraga, tetapi ada tiga nomor pertandingan yaitu, lomba lari, lompat, lempar. Karena memang kita punya peluang itu,” ujar dia.

Selain itu, Hermensen Ballo juga berharap agar pemerintah mampu menghargai setiap usaha yang orientasinya mengharumkan nama NTT. Apabilah atlet normal mendapatkan penghargaan maka atlet penyandang disabilitas pun demikian.

“Artinya mereka juga manusia biasa, di mata Tuhan semuanya sama. Jika atlet normal mendapat penghargaan maka mereka juga harus sama. Mudah-mudahan hasilnya sama, kalau lebih kita mau taru muka dimana,” ungkapnya.***