MEREBEJA.COM – Tupperware Brands resmi ajukan kebangkrutan usai 78 tahun eksis beroperasi. Siapa sangka produk kesayangan kalangan ibu-ibu ini akan tutup operasi.
Tupperware secara resmi mengajukan perlindungan kebangkrutan pada Selasa (17/9/2024), akibat penurunan permintaan dan penjualan yang tajam selama beberapa tahun terakhir.
Manajemen mengatakan telah mengalami kerugian yang meningkat karena turun drastisnya permintaan. Penjualannya merosot dalam beberapa tahun terakhir di tengah strategi baru perusahaan menempatkan lebih banyak produknya di toko ritel dan platform penjualan daring.
Seperti yang diketahui, Tupperware secara historis dikenal dengan penjualan langsung ke konsumen, direct selling. Di masa lalu, kerap ada “Pesta Tupperware” yang mempertemukan para penjual dengan pembeli melalui demo di mana konsumen bisa mencoba langsung produk-produk yang dijajakan.
Namun saat ini strategi itu gagal menjangkau konsumen modern. Keuangan perusahaan disebut-sebut memang bermasalah akhir-akhir ini. Hal tersebut juga disumbang karena termakan zaman.
Sejak tahun lalu, Tupperware telah memberikan peringatan mengenai kemungkinan kebangkrutan jika tidak segera mendapatkan pendanaan baru. Upaya untuk mencari investor dan mendiversifikasi produk tampaknya tidak cukup untuk membalikkan keadaan.
Perusahaan pembuat produk rumah tangga itu tak sanggup melawan gempuran kompetitor yang memproduksi wadah penyimpanan lebih murah dan ramah lingkungan.
Nasib perusahaan yang berdiri sejak 1946 itu akan ditentukan keputusan pengadilan. Jika perlindungan kebangkrutan disetujui, Tupperware bisa terus menjual produknya sembari merencanakan proses penjualan bisnis mereka.