REGIONAL

Upaya Menekan Inflasi, Pemkot Semarang Genjot Urban Farming

×

Upaya Menekan Inflasi, Pemkot Semarang Genjot Urban Farming

Sebarkan artikel ini

MEREBEJA.COM – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang terus mendukung pemerintah pusat dalam upaya menjaga ketahanan pangan dan mengendalikan inflasi. Salah satunya dengan menggalakkan program urban farming.

Pemkot Semarang telah terlebih dahulu menggaungkan gerakan tanam cabai lewat program Tancab Bang Tani (Tanam Cabai dan Bawang untuk Tekan Inflasi) sejak Oktober 2023 lalu. Hal ini dilakukan agar masyarakat tak risau jika terjadi lonjakan harga pangan, khususnya cabai. Apalagi jelang Ramadan dan Idul Fitri, harga cabai dan kebutuhan pangan lainnya akan meningkat harganya.

“Hari ini bertepatan dengan peringatan Hari Kesatuan dan Gerak PKK ke-52 Tahun 2024 secara nasional, tim Penggerak PKK melakukan zoom meeting dengan Ibu Negara, Iriana Joko Widodo dalam melakukan gerakan tanam cabai serentak,” ujar Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, Senin (4/3/2024).

“Alhamdulillah Kota Semarang sudah dari Oktober tahun 2023 lalu memulai program gerakan yang kami beri nama Tancab Bang Tani (Tanam Cabai dan Bawang untuk menekan Inflasi-red). Ini salah satu gerakan yang dilakukan Pemerintah Kota semarang untuk menjaga ketahanan pangan dan menekan inflasi,” lanjutnya.

Tak hanya menanam cabai serentak, kegiatan tersebut juga berlangsung panen selada hijau.

“Selada ini dibutuhkan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pribadi. Namun jika ada lebih, dikirim juga ke restoran, hotel, dan pusat-pusat kuliner di Semarang yang membutuhkan tentunya,” katanya.
Menurutnya, ibu-ibu khususnya di tim penggerak PKK sebagai bagian dalam keluarga yang memiliki peran paling dalam rumah tangga, bisa pula mendapatkan uang tambahan dengan program urban farming ini. Apalagi jika memanfaatkan lahan tak produktif di sekitar rumahnya.

“Saya minta Dinas Pertanian mengumpulkan ibu-ibu, memberi pelatihan dan mengajak berkebun, bercocok tanam. Sehingga bisa menghasilkan pundi-pundi uang, minimal mencukupi kebutuhan dapur. Ini yang harus disosialisasikan lebih intens,” katanya.

Untuk lahan pertaniannya, dia mendorong agar masyarakat memanfaatkan lahan tidur atau lahan tak produktif di sekitar rumah. Selanjutnya, dia juga meminta ketua Tim Penggerak PKK di kelurahan dan kecamatan agar memberikan pelatihan langsung ke masyarakat. Mereka akan memperoleh pelatihan terlebih dahulu, kemudian bisa diimplementasikan kepada lingkungannya.

“Hal ini bertujuan agar masyarakat bisa mandiri, dan tentunya ketahanan pangan Kota Semarang bisa terjaga serta bisa membantu negara dalam upaya menekan laju inflasi,” ujarnya.