MEREBEJA.COM – Kunjungan wisatawan di Kota Semarang cenderung meningkat pada momen libur Hari Raya Idul Fitri 1445.
Naiknya angka wisatawan ini berdampak signifikan pada okupansi atau tingkat keterisian hotel di Semarang. Kebutuhan menginap wisatawan yang tinggi tersebut membuat kamar hotel ikut meningkat.
Seperti yang diungkapkan Marketing Communication Hotel NEO Candi Simpang Lima Semarang, Gabriella Widia Devi yang mengatakan okupansi hotelnya meningkat bahkan sampai dipesan penuh.
“Selama libur Lebaran kemarin dan cuti bersama okupansi hotel meningkat sampai full dipesan. Umumnya dibooking pemudik yang tengah berlibur atau pulang di Semarang,” kata Gaby sapaan akrabnya, Kamis (18/4/2024).
Peningkatan tamu, kata dia, mulai terlihat sejak Senin (8/4/2024) atau sebelum H-2 Lebaran, hari H, hingga masa cuti libur lebaran selesai pada Selasa (16/4/2024) kemarin. Bahkan, sampai saat ini, masih ada pemudik yang menginap karena perjalanan arus balik Lebaran.
Selain memburu hotel, wisatawan pun memenuhi sejumlah tempat wisata di kota Semarang, maupun pusat perbelanjaan dan tempat kuliner serta pusat keramaian lainnya. Mereka menikmati masa liburan di Semarang sebelum kembali ke kota tujuan.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang, Wing Wiyarso mengatakan, bahwa peningkatan kunjungan wisatawan ikut memberi kontribusi dari sisi okupansi hotel di Kota Semarang berada di atas rata-rata Jawa Tengah.
Keterisian hunian kamar hotel trendnya mulai naik sejak Ramadan yang menyentuh angka 64 persen.
“Lalu, peningkatan jadi luar biasa ketika memasuki libur Lebaran H+1 sampai H+3 yang capai 95 persen. Kemudian, saat musim arus balik lebaran, okupansi mulai menurun diangka 85 persen,” kata Wing.