MEREBEJA.COM – Untuk mengantisipasi dampak banjir, Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang mulai menyusun blue print atau rancangan terkait pembenahan sistem drainase dan penataan kota.
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu menyebut, dengan dibuatnya blue print atau rancangan ini agar saluran atau drainase yang ada di permukiman, ataupun jalan protokol maupun wilayah rawan genangan air bisa terdeteksi dengan baik.
Dia mengatakan, mencontohkan kawasan Bukit Sari yang tak jauh dari Nasmoco Gombel sering tergenang, setelah dirunut dulunya ternyata merupakan daerah tersebut ada embung, dan drainasenya. Namun, saat ini salutannya tertutup, dan diganti seperti penampungan air bawah tanah.
“Ini yang kerap jadi masalah, drainasenya tidak tahu ada atau tidak. Bahkan, ada yang tertutup saat pembangunan, nah ini yang menjadi PR (Pekerjaan Rumah), sehingga perlu dibuat blue print secara keseluruhan,” ujarnya, Jumat (19/4/2024).
Dia menambahkan, selain blue print drainase, juga akan dibuat blue print tentang tata kota dan perizinan. Terkadang, Dinas Penataan Ruang (Distaru) mengeluarkan izin kepada pengembangan perumahan ataupun investor, tapi izin ini tidak diketahui Disperkim, DPU ataupun pemangku wilayah.
“Kasusnya seperti longsor di beberapa perumahan kemarin, ternyata dinas lain nggak tahu. Baru tahu saat terjadi longsor, nah setelah dicek belum diserahkan fasum dan fasosnya,” paparnya.
“Ini dikarenakan ada beberapa kewenangan yang berbeda sehingga harus terintegrasi,” imbuhnya.
Ketua DPRD Kota Semarang, Kadar Lusman mengatakan pihaknya mendukung rencana Pemkot Semarang untuk membuat blue print drainase ataupun tata kota.
“Kalau tidak sekarang nanti akan repot, kalau bicara drainase ini sangat penting, apalagi program pemerintah pusat di sungai besar sudah berjalan,” ujarnya.
Pilus sapaannya, mengatakan jika drainase dan sub drainase adalah kewenangan Pemkot. Sehingga Blue print perlu dibuat agar saluran air di perumahan bisa masuk ke sungai besar. Selain itu, kata dia progres jalan di pusat ini terkadang hanya ditumpuk dan tidak melihat saluran air yang ada.