MEREBEJA.COM – Para pemimpin negara-negara G20 yang hadir dalam Forum G20 di Brasil menyepakati kerjasama untuk memastikan kelompok miliarder atau ultra-high net wealth individuals (UHNWI) dikenai pajak secara efektif.
Hanya saja, usulan pengenaan pajak untuk kelompok miliarder ini belum disepakati sepenuhnya oleh negara-negara G20. Kendati demikian, pengenaan pajak ini bakal diserahkan kepada masing-masing kedaulatan perpajakan di setiap negara.
Merujuk laporan G20 Rio de Janeiro Leaders’ Declaration, para pemimpin negara G20 akan berusaha untuk terlibat secara kooperatif, memastikan bahwa individu dengan kekayaan bersih sangat tinggi dikenai pajak secara efektif, dengan menghormati kedaulatan pajak.
“Kerjasama ini dapat mencakup pertukaran best practices, mendorong perdebatan mengenai prinsip-prinsip pajak, dan merancang mekanisme anti penghindaran, termasuk menangani praktik-praktik pajak yang berpotensi merugikan,” dikutip dalam laporan tersebut, Rabu (20/11/2024).
Para pemimpin negara G20 berharap dapat terus mendiskusikan isu tersebut di G20 dan forum-forum lain yang relevan. Dengan mengandalkan masukan teknis dari organisasi internasional, akademisi, dan para ahli yang relevan.
Pimpinan negara G20 juga mendorong Kerangka Kerja Inklusif tentang BEPS (IF) guna mempertimbangkan untuk membahas isu-isu ini dalam konteks kebijakan pajak progresif yang efektif. Di sisi yang lain, para pimpinan negara G20 juga mendukung Deklarasi Menteri G20 Rio de Janeiro tentang kerjasama pajak internasional.
Perpajakan progresif menurut mereka adalah salah satu alat utama untuk mengurangi ketidaksetaraan dalam negeri, memperkuat kesinambungan fiskal, mendorong konsolidasi anggaran, mendorong pertumbuhan yang kuat, berkelanjutan, seimbang, dan inklusif, serta memfasilitasi pencapaian SDG.
“Kami memuji reformasi pajak domestik yang dilakukan oleh beberapa anggota G20 untuk mengatasi ketidaksetaraan dan mendorong sistem pajak yang lebih adil dan progresif baru-baru ini dan mengakui bahwa meningkatkan mobilisasi sumber daya domestik penting untuk mendukung SDGs,” bunyi laporan tersebut.