MEREBAJA.COM – Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), menjadi tuan rumah Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) Mahasiswa Nasional ke- 18 (XVIII). Acara berlangsung di gedung Graha Undana, sejak 30 September lalu sampai dengan Minggu, (6/10/2024) mendatang.
Kegiatan ini melibatkan 1.300 peserta dari 33 perguruan tinggi ternama dalam negeri. Di NTT sendiri ada 5 Universitas yang terlibat. Masing masing kontingen diwakili oleh 24- 40 peserta yang akan menunjukkan skil dalam paduan suara gerejawi.
Berikut daftar nama kontingen di Pesparawi mahasiswa nasional ke XVIII.
PSM Universitas Lelemuku Saumlaki, PSM Universitas Kristen Maranatha, PSM Universitas Pattimura, PSM Universitas Kristen Artha Wacana, PSM Universitas Surabaya, PSM Universitas Cenderawasih, PSM Universitas HKBP Nommensen, PSM Universitas Lambung Mangkurat, PSM Universitas Sumatera Utara, PSM Universitas Kristen Satya Wacana, PSM Universitas Negeri Medan, PSM Universitas Diponegoro, PSM Universitas Sam Ratulangi, PSM Universitas Negeri Yogyakarta, PSM Universitas Brawijaya.
PSM Universitas Negeri Surabaya, PSM Universitas Katolik Widya Mandira Kupang, PSM Universitas Negeri Manado, PSM Universitas Negeri Atma Jaya Yogyakarta, PSM Universitas Negeri Makasar, PSM Universitas Tanjungpura, PSM Universitas Palangka Raya, PSM Universitas Pusamus Merauke, PSM Bina Nusantara, PSM Universitas Nusa Cendana, PSM Universitas Kristen Indonesia Maluku.
PSM Universitas Tadulako, PSM Universitas Sanata Dharma, PSM Universitas Sebelas Maret, PSM Universitas Kristen Indonesia Tomohon, PSM Universitas Timor, PSM Universitas Katolik Santu Paulus Ruteng, PSM Universitas Caritas Indonesia Manokwari Papua Barat.
Berdasarkan pantauan merebeja.com, Pesparawi mahasiswa tersebut, kontingen tidak hanya beradu skil tarik suara, mereka juga melakukan diskusi sarasehan, mengikuti rangkaian kegiatan seperti, workshop musik gerejawi, dan pertunjukan opera yang melibatkan mahasiswa dari berbagai agama.
Hal ini merupakan salah satu bukti bahwa, Indonesia memiliki keberagaman, toleransi, dan persatuan yang kuat, dan itu perlu dilestarikan. Semua kontingen terlihat antusias mengikuti setiap rangkaian acara sejak pembukaan.
Pesparawi tersebut mendapat dukungan penuh oleh Kementrian Pendidikan, Riset, dan Teknologi. ***
