BANDA ACEH – MEREBEJA.COM | Sekitar 120 pengungsi Rohingya yang ditempatkan sementara di Balai Meuseraya Aceh (BMA) sempat melakukan mogok makan, mereka melakukan aksi itu karena untuk menuntut tempat penampungan yang layak. Mogok makan itu dilakukan sebanyak dua kali.
“Aksi penolakan makan pertama terjadi saat siang hari (Jumat, 22/12/2023) kemarin, namun setelah dibujuk oleh petugas, mereka mau makan kembali,” kata Kasat Intelkam Polresta Banda Aceh Kompol Suryo Sumatri Darmoyo kepada wartawan, Minggu (24/12/2023).
Saat waktunya makan malam, para pengungsi kembali menolak makan. Mereka tampak tidak mau terima nasi bungkus yang dibagikan petugas.
Menurut Suryo, pembagian makan malam dilakukan Yayasan Kemanusiaan Madani Indonesia (YKMI) melalui relawan PMI Banda Aceh. Namun setelah diberikan arahan oleh relawan Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI), mereka akhirnya mau menerima nasi yang dibagikan sekitar pukul 21.10 WIB.
“Berdasarkan keterangan dari salah satu warga Rohingya yang berkomunikasi dengan petugas melalui aplikasi translater, mereka (mogok makan karena) menuntut kejelasan penempatan dan hunian yang layak seperti di Camp Bangladesh,” jelas Suryo.