Sekitar 1.200 ton ikan sarden dan makarel mati mendadak di permukaan laut di Hokaido, Jepang, sejak awal bulan ini. Sementara itu, pemerintah kota Jepang dibanjiri dengan puluhan pertanyaan tentang ikan yang mati dan permintaan untuk menjadi sukarelawan untuk membuang sisa-sisa ikan tersebut.
Meskipun penyebabnya masih dalam penyelidikan, pihak berwenang membantah teori konspirasi yang menyebutkan hal tersebut terkait dengan pelepasan bahan kimia dari pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima.
Menurut laporan media Jepang Asahi Shimbun, ikan sarden dan makarel yang mati dalam jumlah besar telah terdampar di sepanjang garis pantai Kota Hakodate di pulau paling utara Jepang sejak 7 Desember lalu.
Nelayan setempat bergegas mengumpulkan ikan tersebut, karena khawatir bangkai mereka akan menurunkan kandungan oksigen di air lantaran membusuk dan merusak lingkungan laut. “Saya belum pernah melihat hal seperti ini sebelumnya,” kata seorang nelayan yang telah bekerja di daerah tersebut selama 25 tahun kepada Mainichi Shimbun.
Namun belum ada yang bisa memastikan penyebabnya. “Kami berencana mengambil sampel air laut di lokasi tersebut dan memeriksanya untuk mengungkap penyebabnya.” kata Mikine Fujiwara, pejabat perikanan setempat, kepada surat kabar tersebut, yang dikutip The Guardian, Jumat (15/12/2023).
Pada Agustus lalu, ribuan ton air olahan dilepaskan dari pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima oleh perusahaan listrik Tokyo Electric. Namun, pihak berwenang Jepang berpendapat bahwa kematian jutaan ikan tidak ada hubungannya dengan air limbah Fukushima.