Oleh Ar. Agung
Siang itu seusai doa berderai di pundak waktu
Kami bersiap mengantar kepergianmu
Dalam ikhlas segala duka dan luka ku genggam
Agar perjalanan panjangmu mendapat ketenangan.
Duhai tubuh, roh dan jasad yang rapuh
Barangkali kepergian-Mu masih ragu-ragu
Doa ku kirimkan ke alamatmu, menjadi teman tidurmu yang panjang dan istirahat dalam tenang.
Selain seragam sekolah menggantung sunyi di dalam lemari kamar yang terus bercerita tentang masa lalumu
Bayangmu, canda dan tawamu selalu mengepungku.
Ku ikhlaskan kepergianmu bersama daun-daun yang rapuh dan luruh
Ku serahkan semuanya tanpa tawar menawar
Berjumpa dan menghadap padanya
Sebab dialah yang berhak atas segalanya.
Wahai malaikat ku titipkan alamharum dalam dekapmu
Jagalah kuburnya dan bukalah pintu surga
Terimalah dia dengan segala kebaikannya dan kebaikanmu.
Kami disini memulai lembaran baru
Mengemaskan semua perbekalan
Menyiapkan segala pertanyaan.
Dari pojok rindu ku tuliskan puisi
Sebagai salam perpisahan terakhir kalinya
Dengan ribuan rasa cinta dan suka yang mengambang di udara.