FOTO

Potret Aksi Peringatan Darurat di Kota Tasikmalaya

×

Potret Aksi Peringatan Darurat di Kota Tasikmalaya

Sebarkan artikel ini
Peringatan Darurat
WhatsApp Image 2024-08-23 at 06.10.03
WhatsApp Image 2024-08-23 at 06.10.03 (1)
WhatsApp Image 2024-08-23 at 06.10.03 (2)
WhatsApp Image 2024-08-23 at 06.10.04
WhatsApp Image 2024-08-23 at 06.10.05
WhatsApp Image 2024-08-23 at 06.10.06
WhatsApp Image 2024-08-23 at 06.10.06 (1)
WhatsApp Image 2024-08-23 at 06.10.39
Foto: MEREBEJA.COM/ TIARA SAFIRA

MEREBEJA.COM – Sejarah baru bagi bangsa Indonesia, terjadi aksi serentak besar-besaran yang melibatkan berbagai lapisan masyarakat di seluruh tanah air. Ratusan massa yang terdiri dari mahasiswa dan berbagai elemen masyarakat menggeruduk Gedung DPRD Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, pada Kamis (22/8/2024) siang dalam aksi peringatan darurat.

Mereka menggelar aksi buntut dari sikap Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI yang tidak mematuhi putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait batas usia calon kepala daerah dan ambang batas partai mengusung kepala daerah di Pilkada 2024.

MK menegaskan syarat usia Cagub-Cawagub 30 tahun saat penetapan oleh KPU. MK juga memutuskan partai politik bisa usung Cagub tanpa kursi di DPRD. Hal tersebut memunculkan anggapan dari para mahasiswa dan masyarakat sipil bahwa RUU yang dilakukan DPR mengancam keberlangsungan demokrasi. Selain itu, mengingat hal tersebut bakal menguntungkan putra bungsu Presiden Jokowi Kaesang Pangarep untuk bisa berlaga di Pilkada, yang saat ini usianya belum genap 30 tahun.

Massa aksi awalnya berorasi di depan pagar DPRD Kota Tasikmalaya, lalu mereka memaksa masuk ke halaman depan hingga akhirnya memasuki ruangan paripurna. Selain berorasi, mereka juga tampak menempelkan puluhan kertas yang berisi tentang penentangan terhadap kekuasaan yang ugal-ugalan, ada pula yang melakukan vandal, hingga merusak beberapa interior seperti kursi, AC, hingga dinding kayu.

Setelah sekitar satu jam berorasi dan tak kunjung ada anggota DPRD yang menemui, situasi sempat tegang saat massa bersitegang dengan petugas keamanan, mereka menuntut perwakilan anggota DPRD untuk menemui mereka.

Ketegangan mereda setelah perwakilan anggota DPRD dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) bersedia bertemu dengan massa. Di hadapan peserta aksi, mereka menyatakan komitmen untuk menyampaikan aspirasi ini kepada DPR RI. Dua anggota DPRD tersebut bahkan disumpah dengan Al-Qur’an oleh perwakilan mahasiswa sebagai tanda keseriusan mereka.

Ahmad Riza Hidayat, koordinator lapangan aksi, menjelaskan tuntutan mereka setelah aksi berakhir. Menurutnya, massa menuntut agar DPRD Kota Tasikmalaya menyampaikan aspirasi mereka kepada DPR RI.

Ia menambahkan bahwa perwakilan dari PKB dan PDIP telah disumpah dengan Al-Qur’an untuk mendukung tuntutan massa.