Foto: AFP & REUTERS
MEREBEJA.COM – Lebanon Selatan porak-poranda akibat serangan udara Israel yang amat brutal sejak awal pekan ini. Serangan zionis mengakibatkan 500 lebih orang tewas.
Guterres menilai, Lebanon saat ini tengah berada di ambang kehancuran. Oleh sebab itu, Dewan Keamanan (DK) PBB perlu mengambil sikap guna mengakhiri kekerasan yang sedang terjadi.
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres angkat bicara. Dia mengatakan situasi di Lebanon, di tengah serangan pasukan militer Israel belakangan ini, bak “neraka pecah”.
Baca Juga: Pertandingan Persib vs Persija Diwarnai Dua Kartu Merah
“Neraka sedang mencuat di Lebanon. Seperti yang saya sampaikan pada Majelis Umum kemarin, kita semua seharusnya waspada dengan eskalasi ini. Lebanon berada di ambang kehancuran,” kata Guterres dalam pertemuan DK PBB, Rabu (25/9/2924).
Serangan Israel pada Senin (23/9/2024), kata dia, adalah hari paling berdarah bagi Lebanon dalam satu generasi, ketika Israel membombardir wilayah-wilayah yang dikuasai kelompok milisi Hizbullah hingga menewaskan ratusan jiwa. Padahal, Lebanon baru saja kehilangan puluhan nyawa dalam serangan perangkat elektronik pekan lalu.
Menurutnya, konflik bersenjata di Lebanon, terutama di perbatasan, telah meluas dalam hal ruang lingkup, kedalaman, dan intensitas.
Guterres pun mendesak seluruh pihak yang bertikai untuk menghormati kedaulatan Lebanon. Dia juga menegaskan Lebanon “harus memiliki kendali penuh atas senjatanya” di seluruh negeri.
Hizbullah dan Israel terlibat konflik bersenjata intens selama beberapa waktu belakangan. Konflik keduanya meruncing terutama setelah ribuan pager dan perangkat elektronik meledak di seluruh Lebanon pada 17 dan 18 September. Hizbullah menuding Israel dalang di balik ledakan. Israel hingga kini bungkam.