Yazan, anak laki-laki dengan jaket ‘hoodie’ kuning di awal video dilaporkan meninggal dunia pada Senin (4/3).
Saat ditemui Reuters di RS Al-Awda pada Sabtu (2/3), ia nampak pucat dan sangat kurus.
“Yazan menderita kelumpuhan otak (cerebral palsy), ia bergantung pada diet khusus seperti campuran buah dan susu — yang kini sangat langka di Gaza,” kata Jabir Al-Shaar, dokter yang menangani Yazan.
PBB telah memperingatkan bahwa kekurangan pangan yang mengkhawatirkan, krisis gizi, dan penyebaran penyakit yang merajalela dapat memicu ledakan jumlah kematian anak-anak di Gaza.
“Anak-anak yang lapar, lemah, dan mengalami trauma berat lebih mudah terserang penyakit,” kata Mike Ryan, direktur kedaruratan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Dalam laporan terbarunya, badan PBB untuk pengungsi Palestina, UNRWA, mengatakan bahwa rata-rata sekitar 97 truk bantuan memasuki Gaza setiap harinya pada bulan Februari lalu.
Namun, jumlah itu jauh di bawah target 500 truk per hari.
Israel mengatakan pihaknya tak membatasi bantuan kemanusiaan atau medis yang masuk ke Gaza, dan menyalahkan kurangnya pengiriman bantuan.