MEREBEJA.COM – Presiden Negeri China Xi Jinping bersumpah akan menindak tegas siapapun yang ingin memisahkan Taiwan dari China dengan cara apapun.
Hal itu diungkapkan Xi Jinping pada Selasa (26/12/2023), dua minggu sebelum Taiwan menggelar pemilihan umum.
China yang menganggap Taiwan diperintah secara demokratis sebagai wilayahnya sendiri, meskipun terdapat penolakan keras dari pemerintah di Taipei. Negara tirai bambu tersebut juga telah meningkatkan tekanan militer dan politik untuk menegaskan kedaulatannya di Taipei.
Xi terus memperdalam integrasi antara kedua belah pihak serta mendorong perkembangan hubungan damai di Selat Negara yang berada di Barat Daya Jepang tersebut. Ia juga menegaskan penyatuan kembali antara Tiongkok dan Taiwan.
“Tanah air harus dipersatukan kembali, dan mau tidak mau akan dipersatukan kembali,” kata Xi kepada para pejabat senior Partai Komunis, dikutip Xinhua, Kamis (28/12/2023).
Beijing mengatakan, pemilu Taipei adalah urusan internal Tiongkok, namun rakyat pulau itu dihadapkan pada pilihan antara perang atau perdamaian.
“(Kami) dengan tegas menentang siapa pun yang menggunakan cara apa pun untuk memisahkan Taiwan dari China,” ucap Xi.
Pemerintah negeri tirai bambu juga telah berulang kali mengecam calon presiden Taiwan berikutnya, Lai Ching-te dari Partai Progresif Demokratik (DPP) yang berkuasa, sebagai tokoh separatis yang berbahaya dan menolak seruannya untuk melakukan perundingan.
Namun, baik DPP maupun partai oposisi utama Taiwan, Kuomintang (KMT) mengatakan, hanya masyarakat Taiwan yang dapat menentukan masa depan mereka.