MEREBEJA.COM – Lebih dari 500 pengungsi Rohingya tewas dan hilang di kawasan laut Asia Tenggara sepanjang tahun 2023.
Hal itu menurut Komisioner Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi (UNHCR).
Menurut UNHCR, angka tersebut paling tinggi sejak 2014. Menurut data mereka, ada 4.490 pengungsi Rohingya yang menyebrangi Laut Andaman dan Teluk Benggala dengan tujuan ke sejumlah negara Asia Tenggara.
Namun, pengungsi yang berhasil mendarat hanya sekitar 3.921 orang saja.
“Kami memperkirakan satu orang Rohingya meninggal atau hilang untuk setiap delapan orang yang melakukan perjalanan pada 2023,” kata UNHCR dalam siaran pers, Selasa (23/1/2024).
UNCHR menyebut, ada banyak pengungsi Rohingya yang meninggal karena tidak adanya upaya penyelamatan dari negara-negara terdekat.
“Angka-angka ini menjadi pengingat yang mengerikan, bahwa kegagalan menyelamatkan orang-orang yang kesusahan akan mengakibatkan kematian,” lanjutnya.
UNHCR mengakan, 66 persen pengungsi Rohingya yang melakukan perjalanan laut pada 2023 adalah anak-anak dan perempuan. Mereka kabur dari pengungsian di Bangladesh.