MEREBEJA.COM – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali mencatat ada 1.254 peristiwa bencana alam yang terjadi selama 2023 di Bali.
Total kerugian akibat bencana itu mencapai Rp 63,7 miliar dan jumlah korban tewas sebanyak 48 orang.
“Data kejadian bencana di Provinsi Bali tahun 2023 sebanyak 1.254 kejadian dengan jumlah korban 48 orang dan total kerugian sebesar Rp 63,7 miliar,” ujar Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Bali I Made Rentin melalui keterangan resminya, Selasa (2/1/2023).
Rentin menuturkan, kejadian bencana alam di Bali didominasi dengan jenis bencana cuaca ekstrem. Dibandingkan tahun 2022, lanjutnya, jumlah kejadian bencana di Bali meningkat 1,79 persen.
Pemerintah Provinsi Bali sendiri telah menyediakan anggaran sebesar Rp 15 miliar untuk penanganan bencana.
“Sampai dengan Desember 2023, anggaran tersebut terealisasi sebesar Rp 9,1 miliar,” terang Rentin.
Dia merinci dana tersebut di setiap kabupaten/kota. Kabupaten Jembrana mendapat bantuan kebencanaan sebanyak Rp 2 miliar, Tabanan mendapat Rp 650 juta, Klungkung mendapat Rp 312 juta.
Kabupaten Gianyar mendapatkan dana sebesar Rp 100 juta, Buleleng mendapatkan Rp 1 miliar, Bangli mendapatkan Rp 3,3 miliar. Sedangkan, Kota Denpasar mendapatkan dana paling sedikit yakni Rp 27 juta.
“Program penanggulangan bencana merealisasikan anggaran sejumlah 90 persen dari target yang telah dianggarkan,” ujarnya