MEREBEJA.COM – Kelurahan Cimincrang, Kecamatan Gedebage menata 120 Pedagang Kaki Lima (PKL) di kawasan Masjid Raya Al Jabbar. Sebelumnya, kehadiran PKL sempat membuat kawasan tersebut tak tertib.
“Sekitar 120 PKL bertahap sudah tertata di kawasan parkir barat Masjid Raya Al Jabbar,” kata Lurah Cimincrang, Rakha Dhifan.
Di kawasan tersebut, kata Rakha, merupakan lahan untuk parkir sekitar 80 – 100 bus. Sehingga dengan luas itu, dimanfaatkan untuk penataan PKL.
Raka berharap, ketika parkir bus dan turunnya penumpang, para PKL bisa memanfaatkan untuk menawarkan barang dagangannya.
“Alhamdulilah itu (120 PKL) cukup untuk menertibkan PKL yang asalnya berada di halaman (depan masjid),” katanya.
Dia pun mengungkapkan, pihaknya memprioritaskan warlok alias warga lokal yang tinggal di wilayah Cimincrang.
“Kami prioritaskan warga asli. Karena mereka yang mendapatkan dampak pembangunan masjid itu,” tuturnya.
Selain PKL, Pengelola Masjid Raya Al Jabbar juga mengoptimalkan warga Cimincrang untuk menjadi pekerja, mulai dari Office Boy (OB) hingga security.
Hal itu menurutny sebagai pemberdayaan masyarakat di wilayah tersebut sebagai penyerapan tenaga kerja.
“Ini pemberdayaan warga, ada 70 persen tenaga kerja di sana, warga kami dan 30 persen dari luar,” lanjutnya.
Hadirnya Masjid Raya Al Jabbar juga meningkatkan perekonomian warga, membuat sejumlah warga memilih untuk berniaga.
“Di samping banyak yang berdagang. Saya pernah bertanya ke salah satu pedagang, untuk jual minuman mineral saja, keuntungannya hampir Rp700.000 sehari,” tandas Rakha.