WARTA

Reshuffle Pertama Kabinet Merah Putih

×

Reshuffle Pertama Kabinet Merah Putih

Sebarkan artikel ini
Reshuffle Kabinet Merah Putih. Pelantikan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi di Istana Negara, Rabu (19/2/2025). Foto: Instagram @prabowo
Reshuffle Kabinet Merah Putih. Pelantikan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi di Istana Negara, Rabu (19/2/2025). Foto: Instagram @prabowo

MEREBEJA.COM – Presiden Prabowo Subianto melakukan reshuffle Kabinet Merah Putih. Prabowo melantik Brian Yuliarto sebagai Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Mendiktisaintek) di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (19/2/2025) sore. Brian menggantikan Satryo Soemantri Brodjonegoro.

Hal ini tercantum dalam Keputusan Presiden Nomor 26 P tahun 2025. “Menimbang, mengingat, memutuskan menetapkan dan seterusnya mengangkat Brian Yuliarto sebagai Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Mendiktisaintek),” bunyi petikan Keppres 26 P tahun 2025.

“Saya bersumpah/berjanji bahwa saya akan setia kepada Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 serta akan menjalankan aturan perundang-udangan dengan selurus-lurusnya demi darma bakti negara,” kata Prabowo, membacakan sumpah jabatan yang diikuti pejabat negara yang dilantik hari ini.

Selain itu, Prabowo juga melantik Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti dan Wakil Kepala BPS Sony Hari Budi Utomo Harmadi. Lalu, melantik Kepala BPKP M Yusuf Ateh, Wakil Kepala BPKP Agustina Arumsari, dan Kepala BSSN Nugroho Sulistyo Budi.

Brian Yuliarto merupakan ilmuwan terkemuka yang juga Guru Besar Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Bandung (ITB). Dia merupakan jebolan ITB tahun 1999 dan kemudian melanjutkan S2 di University of Tokyo Jepang. Dan lanjut S3 juga di University of Tokyo Jepang.Bekas Dekan Fakultas Teknik Industri ITB ini juga penerima Anugerah Talenta Unggul Habibie Prize 2024 Bidang Ilmu Rekayasa.

Brian Yuliarto Segera Bereskan Masalah Tukin ASN

Usai dilantik, Brian berjanji merampungkan polemik tunjangan kinerja (tukin) dosen aparatur sipil negara (ASN). Ia mengaku hendak mempelajari tuntutan-tuntutan secepat mungkin terkait tukin bagi dosen ASN.

“Iya, nanti kami pelajari semuanya. Kami selesaikan secara cepat bersama-sama,” katanya.

Akan tetapi, dia mengaku Kemendikti Saintek tidak akan bekerja sendiri untuk merampungkan polemik tukin ASN. Kemendikti Saintek nantinya akan berkoordinasi dengan pemangku kepentingan lain untuk merampungkan polemik tersebut.

Ia tidak menjawab dengan lebih terperinci soal polemik tersebut. Brian langsung beralasan baru menjadi Mendikti Saintek.

“Koordinasi begitu dengan stakeholder yang lain ya. Saya kan baru masuk nih soalnya, tentu saya pelajari dengan teman-teman di kementerian. Nanti kita pelajari semuanya, saya baru masuk ini,” tuturnya.

Satryo Soemantri Brodjonegoro Mengundurkan Diri

Satryo Soemantri Brodjonegoro menjabat sebagai Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi selama 121 hari. Dia mengungkap alasannya mengundurkan diri dari jabatannya di Kabinet Merah Putih. Ia menjelaskan alasan utama mundur karena kinerjanya tidak sesuai dengan harapan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Satryo mengaku sudah bekerja secara maksimal dalam 4 bulan terakhir.

“Alasan utamanya karena saya sudah bekerja keras selama empat bulan ini. Namun karena mungkin tidak sesuai dengan harapan dari pemerintah. Ya, saya lebih baik mundur daripada diberhentikan,” kata Satryo di Kantor Kemendiktisaintek, Jakarta, Rabu (19/2/2025)

Ia menyatakan sudah menyerahkan surat pengunduran diri ke Kemensetneg untuk diteruskan ke Presiden Prabowo.

“Surat itu saya buat tadi malam jam 12 malam. Saya buat tadi malam, lalu saya serahkan ke Setneg untuk disampaikan ke presiden,” ujarnya

“Harus legowo kerja itu. Kita kerja baik, maksimal sudah, tidak ada pamrih, tulus saya kerja. Oke? Kalau enggak cocok ya sudah, saya mundur saja,” tandasnya.