JAKARTA, MEREBEJA.COM – Kabar duka mantan Menko Kemaritiman Rizal Ramli tutup usia.
Admin akun X resmi Rizal Ramli @RamliRizal pada hari Rabu, 3 Januari 2024 dini hari telah mengonfirmasi hal tersebut.
Admin yang mengelola akun tersebut menyatakan, Rizal Ramli tutup usia pada Selasa, 2 Januari 2023 pukul 19.30 WIB di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta.
“Innalillahi wa inna illaihi rojiuun. Telah berpulang, bapak/kakek/mertua kami, Rizal Ramli pada tanggal 2 Januari 2024. Kami segenap keluarga memohon maaf jika ada kesalahan beliau selama hidupnya.”
Admin juga menulis nama-nama anak, cucu, dan menantu Rizal Ramli yang sangat berduka dengan kepergian pria yang pada 10 Desember 2023 lalu berulangtahun ke-69.
“Yang berduka, Anak-anak: Dhitta Puti Sarasvati Ramli, Dipo Satria Ramli, Daisy Orlana Ramli
Cucu: Anabel Asmara Ramli, Anakin Lazuardi Ramli
Menantu: Fandra Febriand, Dina Arumsari, Daniel Kirschen.”
Melansir dari berbagai sumber, Staf Rizal Ramli, Tri Wibowo Santoso, mengungkap Rizal Rami telah menjalani perawatan di RSCM hampir 2 bulan.
Pihak keluarga pun menyatakan, alumni Boston University itu pun tak ingin publik tahu bahwa dirinya tengah sakit.
Baca juga : Kabar Duka, Rizal Ramli Meninggal Dunia Trending Topic di Twitter
Untuk mengenang sosoknya, berikut tim Merebeja tuliskan profil Rizal Ramli dan sederet karir pemerintahannya.
Prof. Dr. Ir. H. Rizal Ramli, M.A. lahir di Padang pada 10 Desember 1954. Ia merupakan ekonom senior dan tokoh pergerakan mahasiswa Indonesia era 1977-1978.
Rizal untuk pertama kalinya menikah dengan Herawati Moelyono pada tahun 1982. Kemudian Herawati meninggal dunia pada tahun 2006 karena penyakit kanker.
Kemudian pada tahun 2008 Rizal kembali menikah dengan seorang wanita bernama Marijani. Sayangnya pada tahun 2011 Marijani juga berpulang dan dikabarkan menderita penyakit yang sama dengan mendiang mantan istri Rizal yang pertama.
Rizal cukup cemerlang di karir pemerintahannya.
Ia pernah menjabat sebagai Menko Kemaritiman RI menggantikan Indroyono Soesilo sejak 12 Agustus 2015 hingga 27 Juli 2016.
Sebelumnya, ia juga pernah menjabat Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog).
Pada masa kepemimpinan Gus Dur, Rizal menjabat sebagai Menteri Keuangan Indonesia pada Kabinet Persatuan Nasional.
Rizal seringkali menolak sejumlah tawaran untuknya, antara lain, menjadi menteri di Kabinet Pembangunan VII oleh mantan presiden RI ke-2 Soeharto.
Menolak tawaran menjadi Ketua Badan Pemeriksa Keuangan serta Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat oleh Gus Dur.
Rizal pun pernah menolak tawaran PBB untuk menjabat sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) Economic & Social Commission of Asia and Pacific (ESCAP) pada November 2013
Di tingkat internasional, Rizal mendapatkan kepercayaan sebagai anggota tim panel penasihat ekonomi PBB bersama beberapa tokoh ekonom dari berbagai negara lainnya.
Beberapa kalangan menjulukinya sebagai “Sang Penerobos” karena ide-idenya yang tidak konvensional namun tepat sasaran, dan berpihak pada rakyat.
Ia juga pernah menjabat sebagai Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin Indonesia) tandingan pada September 2013, setelah terjadinya perpecahan dalam tubuh organisasi itu.
Pada Agustus 2015, Presiden Joko Widodo meminta Rizal untuk mengurus bidang kemaritiman dan sumber daya.
Walau sudah berada dalam pemerintahan, sikap kritis Rizal tidak berubah.
Ia sering melontarkan kritik pedas terhadap sesuatu yang menurutnya tidak berpihak pada kepentingan bangsa dan negara.
Selamat jalan Pak Rizal.