MEREBEJA.COM – Aktor senior Dicky Candra kembali turun gunung ke dunia politik. Kali ini, dia kembali ke Kota Tasikmalaya setelah sempat bertanding pada 2017 dan harus kalah.
Dicky terus melakukan gerak politik berkaitan dengan rencananya mencalonkan diri sebagai calon Wali Kota Tasikmalaya di Pilkada 2024.
Saat ini dirinya tengah berupaya mendapatkan tiket pencalonan dari partai politik, dan ia pun sudah menjajaki calon pasangannya atau calon Wakil Wali Kota.
Terbaru, Dicky mengaku sudah menjalin komunikasi dengan aktor sekaligus pelawak Gilang Dirga, untuk berpasangan di Pilkada Kota Tasikmalaya. Dia menyebut, Gilang Dirga bersedia jadi cawalkotnya.
“Iya kemarin sempat telepon, Gilang Dirga siap jadi Wakil Wali Kota, tapi hanya berpasangan dengan saya,” ungkap Dicky, Sabtu (27/4/2024).
Dia menyebut, ungkapan kesiapan Gilang Dirga untuk berpasangan di Pilkada Kota Tasikmalaya, tidak diminta, melainkan Gilang Dirga sendiri yang proaktif. Dia sendiri menduga Gilang Dirga yang sempat menjadi caleg PPP, mengetahui jika Dicky mendaftar Calon Wali Kota Tasikmalaya dari PPP.
“Silakan cek Gilang Dirga, saya nggak kontak, tapi Gilang sendiri yang telepon, (dia mengatakan) saya siap jadi Wakil Wali Kota,” terang Dicky.
Menurutnya hal ini menjadi pertanda bahwa Kota Tasikmalaya sudah menjadi magnet orang-orang hebat di luar Tasikmalaya.
“Artinya Tasik ini sudah jadi perhatian, orang-orang hebat siap mencalonkan di sini. Sampai Pak Uu (mantan Wagub) juga siap mencalonkan,” katanya.
Dirinya pun justru memilih berusaha mencalonkan diri jadi Wali Kota Tasikmalaya, padahal ada 8 kota/kabupaten yang sudah menawarkan peluang jadi bupati atau wali kota.
“Saya itu ditawari 8 kota/kabupaten, bahkan di beberapa daerah saya tinggal duduk manis. Tapi karena Tasikmalaya kota kelahiran saya, saya memilih di sini walau pun sampai sekarang belum ada kejelasan partai mana yang akan mengusung,” tukasnya.
Saat ditanya mengenai opsi jalur perseorangan, dia mengaku tidak tertarik karena beberapa hal yang jadi bahan pertimbangannya.
Dia menanggap, kesulitan kepala daerah dari jalur perseorangan yakni saat membuat kebijakan. Karena lemahnya dukungan dari DPRD sehingga sering menimbulkan dinamika.
“Jalur independen itu sulitnya ketika nanti membuat kebijakan, kita tak punya kekuatan di DPRD. Makanya saya belum memgambil opsi itu, saya masih berharap dukungan Parpol,” pungkas Dicky.