MEREBEJA.COM – Menghadapi epidemi Demam Berdarah Dengue (DBD) terbesar dalam beberapa dekade terakhir, Brazil melakukan program vaksinasi massal terhadap penyakit tersebut melalui sistem imunisasi umum. Tahun ini Brazil bertujuan memvaksinasi sekitar 3 juta masyarakat.
Menurut data Kementerian Kesehatan, Brazil mencatat lebih dari 360.000 kasus demam berdarah di bulan pertama tahun 2024 dan angka itu meningkat hampir lima kali lipat dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu.
“Di rumah saya, ada empat orang terjangkit. Kakak saya terjangkit, dan teman saya, yang juga tetangga saya, tertular. Dalam keluarga saya, ada lima orang yang terjangkit.” kata Maria Dias, penduduk Sao Paulo.
Di lingkungan kelas pekerja di São Paulo, hampir seluruh penduduknya terkena demam berdarah. Petugas kesehatan di sana melakukan tur ke wilayah itu untuk membasmi tempat berkembangbiaknya nyamuk, namun itu tidak mudah.
Koordinator pengawas kesehatan, Luiz Artur Caldeira mengatakan gelombang panas telah terjadi di akhir 2023.
“Negara mengalami gelombang panas sejak akhir tahun 2023, dan kini turunnya hujan merupakan waktu yang tepat bagi nyamuk berkembang biak”. katanya.
Lonjakan kasus demam berdarah tidak hanya terjadi di Brazil. Data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan, penyakit ini menyebar ke wilayah yang sebelumnya tidak pernah mengalami, seperti wilayah subtropis. Menurut WHO, terjadi peningkatan penularan sepuluh kali lipat di seluruh dunia dari tahun 2000 hingga 2019.