MEREBEJA.COM – Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) tengah menghadapi kendala dana, belum adanya investor dari luar negeri yang masuk hingga saat ini.
Namun, Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) optimis perkembangan pembangunan IKN masih berjalan sesuai arah yang benar dan dapat menarik investasi. Mereka memperkirakan, terdapat 15 investor asing yang akan berpartisipasi pada awal tahun ini.
Sampai saat ini, otorita mencatat adanya 23 investor domestik yang telah mengawali pembangunan di IKN dengan total investasi senilai Rp41 Triliun. Tidak hanya perusahaan berskala nasional, investor lokal dari Kalimantan Timur juga turut andil dalam proyek pembangunan IKN ini.
Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi, Otorita Ibu Kota Nusantara, Agung Wicaksono, mengungkapan pembangunan Kawasan Inti Pusat Pemerintahanan memang diprioritaskan bagi investor dalam negeri.
“Mengenai investor asing yang langsung groundbreaking, seperti disampaikan Bapak Presiden, kita utamakan untuk investor dalam negeri dulu, karena tadi, bisa dilihat, semua bisa dilakukan investor dalam negeri, dan mereka pun bermitra, investor asing bisa masuk sebagai mitra. Ya, jadi, buat saya ini tidak menjadi suatu prioritas, dibandingkan dengan investor dalam negeri,” katanya.
Agung mengatakan, investor asing yang saat ini menyatakan berminat untuk terlibat dalam pembangunan IKN khususnya untuk hunian, ada tiga negara melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Bandan Usaha (KPBU).
“Hunian itu, KPBU yang ikut perusahaan-perusahaan dari negara, pertama tetap Indonesia yang paling banyak, tapi kemudian juga ada dari China, dari China walaupun satu tapi ini minat jumlah (membangun) huniannya paling banyak, mereka berminat membangun 60 tower,” katanya.
“Jadi totalnya untuk KPBU hunian, untuk membangun hunian bagi ASN, saat ini kita hitung dari proses yang sudah berjalan ini totalnya, besarnya sekitar Rp55 Triliun, ini untuk membangun. Jadi, ketika nanti seleksi selesai dan sudah di-groudbreaking, maka paling tidak 55 Triliun ini yang akan mulai terwujud,” tegasnya.