SASTRA

Motékar: Batal Makan

×

Motékar: Batal Makan

Sebarkan artikel ini
Motékar oleh Cevi Whiesa Manunggaling Hurip

Oleh Cevi Whiesa Manunggaling Hurip

Asap hitam membumbung tinggi usai terdengar suara ledakan sebanyak tiga kali. Di simpang jalan tempat penyaluran bantuan. Biasanya Ranif dan adiknya membawa rantang dan mengantri di sana. Setiap hari menjelang magrib. Hari ini mereka hanya duduk di reruntuhan sebuah ruko seraya menabuh rantang itu. Bagi mereka, mendapat makanan itu sulitnya seperti lulus tes CPNS di negara merdeka. Amat sulit. Intinya mereka tidak makan hari ini, besok belum tentu juga. Astaga.

Motékar adalah rubrik fiksi yang diasuh oleh para penulis. Tayang setiap hari memuat fiksimini dan puisi. Kirim naskah Anda ke @bejasaulas@gmail.com

Kepergianmu meninggalkan duka yang mendalam. Alm. Melkior Paji Demon, Ket Foto: Istimewa.
SASTRA

Oleh Ar. Agung Siang itu seusai doa berderai…