KOLOM

Batal Makan, Fiksimini Cevi Whiesa

×

Batal Makan, Fiksimini Cevi Whiesa

Sebarkan artikel ini

Asap hitam membumbung tinggi usai terdengar suara ledakan sebanyak tiga kali. Di simpang jalan tempat penyaluran bantuan. Biasanya Ranif dan adiknya membawa rantang dan mengantri di sana. Setiap hari menjelang magrib. Hari ini mereka hanya duduk di reruntuhan sebuah ruko seraya menabuh rantang itu. Bagi mereka, mendapat makanan itu sulitnya seperti lulus tes CPNS di negara merdeka. Amat sulit. Intinya mereka tidak makan hari ini, besok belum tentu juga. Astaga.