MEREBEJA.COM – Debat Calon Presiden (Capres) ronde kelima atau pamungkas, berjalan tak seperti debat-debat sebelumnya yang terkesan panas.
Debat pamungkas Calon Presiden yang digelar pada Minggu (4/2/2024) tampak berjalan damai. Debat tersebut menandai fase akhir dari persaingan ketat dalam perebutan kursi RI-1.
Menjelang pemilihan pada 14 Februari mendatang. Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan, dan mantan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tampil dengan sikap yang ramah, tampak jauh berbeda dengan debat-debat sebelumnya.
Capres Prabowo yang menggandeng Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Presiden Joko Widodo, memicu dugaan adanya campur tangan politik pemerintah dan kebangkitan politik dinasti di Tanah Air.
Dalam debat itu, Capres Ganjar mendesak para pemilih untuk melawan politik dinasti, dengan mengatakan bahwa kepentingan keluarga diprioritaskan di atas bangsa.
Sementara itu, Capres Anies mengkritik apa yang disebutnya sebagai politisasi program bantuan sosial pemerintah. Dia mengatakan, media memberitakan bahwa bantuan beras dibagikan dengan stiker kampanye Prabowo.
Sementara pemerintah membantah bahwa program tersebut menguntungkan salah satu kandidat.
“Perlu kita sadari bahwa bansos itu ditujukan kepada penerima, bukan (kepentingan) pemberi,” ucap Anies.
Sementara Capres Prabowo, berkali-kali menekankan program unggulannya yakni memberi makan siang dan susu gratis untuk anak sekolah dan ibu hamil. Dirinya tidak memulai untuk ‘menyerang’ Capres lain.
Dengan makin dekatnya hari pencobolosa dan periode “masa tenang” yang dijadwalkan pada 11-13 Februari, para capres terlihat menyepakati berbagai topik, mulai dari kesehatan masyarakat dan pendidikan hingga budaya.
“Kalau ada ide yang bagus, kami terima dan dukung. Kami yakin ketiga kandidat berjuang untuk Indonesia. Mari kita jaga keharmonisan,” kata Prabowo dalam konferensi pers usai melaksanakan debat.